Seusai disibukkan dengan air mineral viro 600mL (uda inget karna diingetin) kita
pun melanjutkan perjalanan menuju monas. Akhirnya kita bertiga jalan kaki
menuju perempatan tadi dilanjut naik metromini 47 ke arah senen. Okelah kita
uda perjalanan ke senen. Sambil perjalanan anak-anak pun mulai ber ulah. Aku
terkaget ketika menolehkan pandanganku dari luar jendela, si Ben dengan badan
semoknya dia menggeliat dan menggesekkan tubuhnya ke tiang pegangan metromini. Yeah, he do striptis dance. Si Wachid pun tak kalah, karena tiang sudah di kuasai si Ben, setir
supirlah yang akhirnya jadi sasaran objeknya. Dia menggesek-gesekkan tubuh seksinya di
setir supir, supirpun tergila-gila. *backsong : PSY – Gentleman* Ya kebodohan
ini berlanjut sampai pada tempat tujuan. Akhirnya Ben menepuk pundakku dengan
wajah begonya, mata lemas,bibir di dower-dowerin, air liur mengalir deras ”fis,fis,
mudun mudun, wes nyampek”. Ternyata kebodohan mereka tadi hanyalah khayalan
semata. Hehehe. Kira-kira seperti inilah tampang si Ben di metromini ketika
bangunin aku.
![]() |
”fis,fis, mudun mudun, wes nyampek” |
Kita pun sampai senen, kita turun di alun-alunnya atau tamannya. Aku
pun ijin solat sebentar, anak-anak ngopi di taman itu. Abis solat, aku
menghampiri anak-anak, aku lihat,mereka tertawa dan tersenyum senang serta bahagia.
Aku penasaran, aku tanyain mereka ada apa sih emang. Ternyata, ditaman ini, kalau malam banyak "kupu-kupu"nya, ya dalam tanda kutip. Banyak transaksi hot disana, itulah
sebabnya muka kedua anak ini begitu senang nan bahagia. Akhirnya mereka sampe
ke surga dunia mereka *halah*. Dan mereka pun mulai menceritakan kejadian perkaranya, isi ceritanya begini.
Jadi tadi ada om-om, kulit hitam, brewokan dan garang. Dia sedang
bertransaksi dengan salah satu mucikari disana. Katanya si kupu-kupunya cantik
banget, masih muda, putih, semok dan semua deh pokoknya. Sampai-sampai Wachid dan
Ben rela merogoh sakunya lebih dalam lagi untuk menyewanya, alhasil gorengan
dan kopi gelaslah yang mampu mereka beli. Tapi tak apa, itu bisa untuk menemani
mereka menikmati pemandangan kupu-kupu tadi. Mucikari dan calon penyewa tadi
uda ngobrol lama, akhirnya dipotong oleh 2 pemuda yang langsung menemui
mucikari tadi. Tanpa lama-lama ternyata 2 pemuda tadi yang akhirnya menggandeng si
kupu-kupu ke dalam mobil. Merasa di khianati mucikari tadi, karena uda
ngobrol lama dan ternyata malah dikasihin 2 pemuda yang ujuk-ujuk datang lalu
menyerobot, orang timur inipun akhirnya marah-marah ga jelas. Sambil pergi dia terus
marah-marah menggerutu ga jelas sesekali menendang tong sampah. Makanya itu 2
cecunguk ini kok ketawa-ketiwi. Ternyata itu sebabnya. katanya sih pas si orang timur tadi lagi nawar, kupu-kupu itu ogah gitu, ga mau. dan mucikari tadi seperti berusaha agar percakapan itu tidak membuahkan deal. Karena melihat anak buahnya yang seperti ogah untuk diajak maen oleh si orang timur tadi. Makanya si mucikari tadi langsung ngasihin ke 2 pemuda tadi walaupun merek nyetobot dan langsung dikasih. Oalah... jadi begitu ceritanya, ada ada saja ya. Aku pun tertawa
terbahak-bahak juga mendengar cerita itu. Aku pun bertanya-tanya (saat itu
istilah kepo belum ngetrend), bagaimana bentuk kupu-kupu tadi. Apakah belang? Apakah
berotot? Bersayap? Bermotif? Berbuntut? Atau ber…sama kita bisa? Itu Demokrat
woy! Hehehe… yah, maklum teenagers kan yah. Aku pun membayangkan, kira-kira
seperti ini sih bayanganku berdasarkan cerita deskripsinya si Ben dan si Wachid
.
![]() |
bayangan di kepala ane |
Atau kalau ga gitu kayak yang ini.........
![]() |
penampakan kedua |
Dan aku ga bayangin kalau cewek itu tadi deal gitu sama orang timur. karena aku ga tau paras wajah si orang timur dan cewek tadi. jadi aku berimajinasi lagi dan berandai-andai lagi. kira-kira seperti ini pengandaianku atau bayangan imajinasiku.
![]() |
Kalo beneran deal bakal kayak gini nih |
Dan bayanganku tentang paras si pemuda yang berhaisl merebut cewek cantik dari orang timur tadi adalah seperti seperti ini...
![]() |
si pemuda tampan |
Well, aku memutuskan untuk ngopi-ngopi disitu bentar, berharap kali
aja ada transaksi lagi gitu. Kan seru ngeliatnya, setengah jam berlalu, sejam
berlalu. Tak ada satupun transaksi lagi (yah mungkin bukan rejekiku) akhirnya kita memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan. Kita menuju ke koridor busway, kita melanjutkan
perjalanan menggunakan bus Trans Jakarta. Nggak di metromini, nggak di bus
transjakarta, 2 anak ini ber ulah lagi. Kali ini aku ikut terlibat. Kita me-reka
ulang kejadian transaksi tadi dan itu di dalam bus. Awalnya Ben menari-nari di
tiang bus *nb: aku ngakak sebenarnya nulis kalimat ini. Karena imajinasiku
bermain disini, bayangin si Ben gitu beneran buahahahaha* hehe bukan, bukan
seperti ini skenarionya. Awalnya si Ben sebagai mucikari menawarkan kepada
Wachid, mereka uda ngobrol-ngobrol lama dan hampir deal, aku pun datang. Dan langsung
membawa kupu-kupu bus (karena didalam bus jadi ya disebut kupu-kupu bus). Dapatlah kupu-kupu
bus tadi, si Wachid yang berperan sebagai orang timur tadi nggak marah-marah, dia malah tertawa terbahak-bahak. loh kan tadi cerita aslinya si orang timur itu marah-marah? Tau kenapa gitu? Karena yang marah-marah adalah
aku. Loh, kan dapet kupu-kupu? Kok malah marah? Iya, aku marah-marah karena
yang kugandeng adalah si supir bus. Dasar supir brengsek . Dan lagi-lagi si Ben menepuk pundakku
dengan ekspresi bodohnya,”fis fis, mudun yook mudun” jiahhhhhh.. ternyata
khayalan lagi. Tapi yang ini nightmare c**. Kira-kira seperti inilah tampang si
Ben ketika membangunkanku. Ya sedikit keren karena di dalam bus.
![]() |
”fis fis, mudun yook mudun” |
Kita turun, dan kita sampai di Monas. Wow… monas !! dan kisah ini
pun bersambung. Akan dilanjut di JAKARTA BUKAN JAWA part 3. Hehehe sabar ya
teman-teman, seru nya disini, dibikin sinetron. Ahahahai… santai ya… bakalan
seru lagi kok. Ntar ada cerita pas di monas dan cerita perjalanan pulangnya. Bye….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar